Dunia Kerja

Tugas Content Creator di Perusahaan/Bisnis dan Ide Kontennya

Sandi S Ma'ruf

tugas content creator di perusahaan bisnis

Dalam era digital yang serba cepat ini, profesi content creator menjadi salah satu yang paling diminati. Baik sebagai pekerjaan utama maupun sampingan, content creator memberikan peluang besar bagi siapa saja yang kreatif dan ingin berbagi ide dengan dunia.

Tujuan pembuatan artikel ini adalah supaya yang berminat melamar kerja sebagai content creator bisa tahu tentang gambaran umumnya.

Jika di perusahaan/bisnis yang kecil, tentu tugasnya tidak kompleks, dan cenderung ringan.

Apa saja yang perlu kamu ketahui jika ingin menjadi content creator? Yuk, kita bahas bersama!

Kenapa Content Creator Semakin Diminati Perusahaan?

Permintaan akan konten digital terus meningkat seiring dengan pertumbuhan internet dan media sosial. Coba sebutkan media sosial apa saja yang kamu tahu, banyak bukan? FB, IG, YT, TikTok, Twitter.

Perusahaan dari berbagai industri, mulai dari e-commerce hingga media, perlu konten berkualitas untuk memperkuat kehadiran online mereka. Jadi profesi ini pasti akan terus dibutuhkan oleh perusahaan dan bisnis.

Jenis Jenis Konten Apa Saja?

Seorang content creator di perusahaan atau bisnis memiliki banyak pilihan dalam menciptakan konten yang dapat memenuhi berbagai kebutuhan dan tujuan pemasaran.

Berikut adalah beberapa jenis konten yang bisa diproduksi:

1. Video

  1. Vlog: Video-blog yang memperlihatkan kegiatan sehari-hari atau pengalaman tertentu terkait dengan produk atau layanan perusahaan.
  2. Tutorial: Video yang memberikan panduan langkah demi langkah tentang cara menggunakan produk atau layanan perusahaan.
  3. Review Produk: Video yang meninjau produk atau layanan perusahaan secara mendalam, mencakup fitur, kelebihan, dan kekurangannya.

2. Foto

  1. Fotografi: Gambar-gambar berkualitas tinggi dari produk atau layanan perusahaan yang menarik perhatian dan meningkatkan citra merek.
  2. Meme: Gambar-gambar yang dilengkapi dengan teks lucu atau menghibur yang dapat menjadi viral dan memperkuat keterlibatan dengan audiens.
  3. Infografis: Gambar statis atau interaktif yang menyajikan informasi atau data secara visual, membantu dalam menjelaskan konsep atau menyoroti keunggulan produk atau layanan.

3. Artikel

  1. Blog: Tulisan-tulisan informatif atau berita terbaru terkait dengan industri atau produk yang ditawarkan oleh perusahaan.
  2. Panduan: Artikel yang memberikan petunjuk atau instruksi langkah demi langkah tentang cara melakukan sesuatu yang berkaitan dengan produk atau layanan perusahaan.
  3. Ulasan: Tinjauan mendalam tentang produk atau layanan perusahaan, membandingkan dengan pesaing, dan memberikan rekomendasi kepada pembaca.

4. Audio

  1. Podcast: Serangkaian rekaman audio yang menghadirkan diskusi, wawancara, atau informasi terkini seputar industri atau topik yang relevan dengan audiens perusahaan.
  2. Narasi Cerita: Rekaman audio yang mengisahkan cerita atau pengalaman yang dapat menginspirasi atau menghibur audiens, sambil memasukkan pesan atau nilai yang relevan dengan merek perusahaan.

Tugas Content Creator di Perusahaan/Bisnis

1. Merencanakan Konten

  • Strategi Konten: Membuat strategi konten yang selaras dengan tujuan bisnis dan target audiens perusahaan.
  • Kalender Konten: Mengembangkan dan memelihara kalender konten untuk memastikan publikasi konten yang konsisten dan tepat waktu.
  • Riset: Melakukan riset untuk menemukan topik yang relevan dan menarik bagi audiens serta mengikuti tren terbaru di industri.

2. Membuat Konten

  • Produksi Video: Mengambil, mengedit, dan memproduksi video seperti tutorial, vlog, review produk, dan konten promosi lainnya.
  • Fotografi: Mengambil dan mengedit foto produk, acara perusahaan, dan gambar lainnya yang dibutuhkan untuk materi pemasaran.
  • Penulisan: Menulis artikel blog, panduan, ulasan, deskripsi produk, posting media sosial, dan materi lainnya.
  • Desain Grafis: Membuat infografis, meme, poster, dan desain grafis lainnya menggunakan perangkat lunak desain seperti Adobe Illustrator atau Photoshop.

3. Mengedit dan Mengoreksi

  • Editing Video dan Foto: Mengedit video dan foto untuk memastikan kualitas tinggi, termasuk penyesuaian warna, suara, dan efek visual.
  • Proofreading: Mengoreksi tulisan untuk memastikan tidak ada kesalahan tata bahasa, ejaan, dan konsistensi gaya.

4. Publikasi dan Distribusi

  • Platform Media Sosial: Mengelola akun media sosial perusahaan, memposting konten secara teratur, dan merespons komentar dan pesan dari audiens.
  • Website dan Blog: Mengunggah dan mengelola konten di website dan blog perusahaan menggunakan sistem manajemen konten (CMS) seperti WordPress.
  • Email Marketing: Membuat dan mengirimkan buletin email, kampanye email, dan materi pemasaran lainnya kepada pelanggan.

5. Interaksi dan Keterlibatan Audiens

  • Community Management: Berinteraksi dengan audiens melalui komentar, pesan, dan diskusi di platform media sosial dan forum.
  • Feedback: Mengumpulkan dan menganalisis feedback dari audiens untuk memahami kebutuhan dan preferensi mereka, serta menyesuaikan strategi konten.

6. Analisis dan Pelaporan

  • Metrik Kinerja: Mengukur kinerja konten menggunakan alat analitik seperti Google Analytics, Facebook Insights, dan lainnya.
  • Laporan: Menyusun laporan kinerja konten dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan berdasarkan data analitik.
  • ROI: Menghitung return on investment (ROI) dari kampanye konten dan menyarankan strategi untuk meningkatkan efektivitas.

7. Kolaborasi

  • Tim Internal: Bekerja sama dengan tim pemasaran, desain, dan produk untuk memastikan konsistensi pesan dan strategi.
  • Influencer dan Mitra: Berkolaborasi dengan influencer, blogger, dan mitra bisnis lainnya untuk memperluas jangkauan konten.

Content Creator Harus Bisa Apa?

Sebagai seorang content creator, ada beberapa keterampilan dan kemampuan yang sangat penting untuk dimiliki guna berhasil dalam menciptakan konten yang menarik dan efektif. Berikut adalah beberapa hal yang seorang content creator harus bisa:

  1. Kreativitas:
  • Mampu menghasilkan ide-ide segar dan inovatif untuk konten yang menarik perhatian audiens.
  • Kemampuan untuk berpikir di luar kotak dan menyajikan informasi atau cerita dengan cara yang unik.
  1. Kemampuan Teknis:
  • Penguasaan alat-alat dan perangkat lunak yang digunakan untuk produksi konten, seperti kamera, perangkat lunak editing video/foto, dsb.
  • Memahami prinsip dasar desain grafis untuk menciptakan konten visual yang menarik.
  1. Menulis:
  • Kemampuan menyampaikan ide secara jelas, padat, dan menarik melalui tulisan.
  • Menguasai teknik penulisan yang baik, termasuk penggunaan kata-kata kunci, gaya bahasa yang sesuai, dan tata bahasa yang benar.
  1. Pemahaman Platform dan Algoritma:
  • Memahami cara kerja platform media sosial dan algoritma pencarian untuk meningkatkan jangkauan dan keterlibatan konten.
  • Mengikuti tren dan perubahan dalam algoritma platform untuk tetap relevan.

Berapa Rata-Rata Gaji Content Creator?

gaji content creator

Rata-rata gaji content creator dapat bervariasi secara signifikan tergantung pada berbagai faktor seperti lokasi, industri, pengalaman, dan ukuran perusahaan.

Berikut adalah gambaran umum tentang kisaran gaji untuk profesi content creator di berbagai jenis perusahaan/bisnis:

LevelGaji Rata-Rata
PemulaRp 1.000.000 – Rp 3.000.000 per bulan
MenengahRp 3.000.000 – Rp 5.000.000 per bulan
SeniorRp 5.000.000 – Rp 8.000.000 per bulan

Tips Content Creator Pemula di Perusahaan

Bagi content creator pemula yang ingin bekerja di perusahaan atau bisnis, ada beberapa tips yang bisa membantu Anda memulai dan meningkatkan peluang untuk sukses. Berikut adalah beberapa langkah penting yang perlu Anda lakukan:

1. Bangun Portofolio yang Kuat

  • Proyek Pribadi: Mulailah dengan membuat konten untuk proyek pribadi atau hobi. Ini bisa berupa blog, vlog, podcast, atau media sosial Anda sendiri.
  • Varian Konten: Tampilkan berbagai jenis konten yang Anda buat, seperti video, artikel, foto, dan infografis, untuk menunjukkan fleksibilitas dan keahlian Anda.
  • Platform Profesional: Gunakan platform seperti LinkedIn atau Behance untuk memamerkan portofolio Anda secara profesional.

2. Tingkatkan Keterampilan Teknis

  • Belajar Software: Kuasai perangkat lunak dan alat yang umum digunakan dalam pembuatan konten, seperti Photoshop, Canva dan Cap Cut.
  • Kursus Online: Ikuti kursus online di platform seperti Coursera, Udemy, atau Skillakademi untuk meningkatkan keterampilan dalam desain grafis, editing video, penulisan kreatif, dan lainnya.
  • Tetap Update: Terus ikuti perkembangan terbaru dalam teknologi dan tren industri konten digital.

4. Jalin Jaringan dan Kolaborasi

  • Komunitas Kreatif: Bergabunglah dengan komunitas kreatif, baik online maupun offline, untuk berbagi ide, mendapatkan feedback, dan menemukan peluang kolaborasi.
  • Kolaborasi: Kerja sama dengan content creator lain untuk proyek bersama. Ini bisa membantu Anda belajar dari mereka dan memperluas jangkauan audiens Anda.
  • Networking: Hadiri acara atau konferensi industri, baik secara virtual maupun langsung, untuk bertemu dengan profesional dalam bidang yang sama.

5. Kembangkan Branding Pribadi

  • Identitas yang Konsisten: Tentukan identitas merek pribadi Anda, termasuk gaya visual, tone, dan nilai yang ingin Anda komunikasikan.
  • Media Sosial: Gunakan media sosial secara aktif untuk mempromosikan karya Anda dan membangun audiens. Posting secara konsisten dan interaksi dengan followers.
  • Konten yang Berharga: Fokus pada menciptakan konten yang memberikan nilai tambah kepada audiens, seperti tips, tutorial, atau wawasan industri.

Tips Membuat Konten Menarik Perhatian

Menciptakan konten yang menarik adalah kunci untuk menarik perhatian audiens dan meningkatkan keterlibatan mereka dengan produk atau layanan perusahaan. Berikut adalah beberapa tips untuk membuat konten yang efektif dan menarik:

1. Kenali Audiens Anda

  • Pahami Preferensi: Lakukan riset untuk memahami apa yang disukai dan dibutuhkan oleh audiens Anda. Analisis data demografis, psikografis, serta perilaku online mereka.
  • Segmentasi Audiens: Kelompokkan audiens berdasarkan karakteristik tertentu seperti usia, lokasi, minat, atau kebiasaan belanja. Dengan demikian, Anda bisa membuat konten yang lebih relevan dan tepat sasaran.
  • Feedback dan Interaksi: Libatkan audiens melalui komentar, survei, atau polling untuk mengetahui pendapat mereka. Ini membantu Anda menciptakan konten yang lebih sesuai dengan ekspektasi mereka.

2. Gunakan Visual yang Menarik

  • Kualitas Tinggi: Pastikan gambar dan video yang digunakan memiliki resolusi tinggi dan berkualitas baik. Visual yang jernih dan profesional akan lebih menarik perhatian.
  • Desain yang Konsisten: Gunakan palet warna, font, dan gaya desain yang konsisten dengan brand identity perusahaan. Ini membantu memperkuat citra merek dan membuat konten mudah dikenali.
  • Visual Dinamis: Manfaatkan elemen visual dinamis seperti animasi, grafis bergerak, atau efek video untuk membuat konten lebih hidup dan menarik.

3. Storytelling yang Memikat

  • Buat Narasi: Ceritakan kisah yang menghubungkan produk atau layanan Anda dengan pengalaman nyata atau emosional audiens. Kisah yang baik dapat menciptakan ikatan emosional dan membuat konten lebih berkesan.
  • Karakter yang Dapat Dikenali: Gunakan karakter atau tokoh yang dapat dikenali oleh audiens. Ini bisa berupa pelanggan yang puas, karyawan, atau bahkan maskot perusahaan.
  • Masukkan Nilai dan Misi: Ceritakan tentang nilai-nilai dan misi perusahaan yang relevan dengan audiens. Ini membantu membangun kepercayaan dan loyalitas.

4. Call to Action yang Jelas

  • Ajak Berinteraksi: Sertakan ajakan bertindak (call to action) yang jelas dan spesifik, seperti “Klik di sini untuk informasi lebih lanjut,” “Daftar sekarang,” atau “Bagikan pengalaman Anda di komentar.”
  • Promosikan Interaksi: Dorong audiens untuk berinteraksi dengan konten Anda melalui likes, shares, komentar, atau tag teman. Interaksi ini membantu meningkatkan visibilitas konten.
  • Tawarkan Insentif: Berikan insentif untuk aksi tertentu, seperti diskon khusus, giveaway, atau konten eksklusif bagi mereka yang berpartisipasi. Ini dapat meningkatkan motivasi audiens untuk terlibat.

Baca Juga